Monster Hunter Wilds: Perburuan Epik yang Menggetarkan di 2025!

Yanogari17.com – Monster Hunter Wilds, dirilis Capcom pada 28 Februari 2025 untuk PS5, Xbox Series X|S, dan PC, menjadi sorotan utama sebagai game aksi RPG terbaik tahun ini. Dengan Metascore 93/100, IGN dan PC Gamer memuji dunia terbuka seamless dan mekanik berburu yang revolusioner, menjadikannya pesaing kuat Death Stranding 2 untuk Game of the Year 2025.
Berlatar di Forbidden Lands, pemain berperan sebagai pemburu yang menjelajahi ekosistem dinamis dengan cuaca berubah dan kawanan monster yang berinteraksi. Fitur baru seperti mount Seikret memungkinkan eksplorasi cepat, sementara mekanik “Wound & Focus” memungkinkan serangan presisi pada titik lemah monster. “Berburu Rathalos sambil hujan deras terasa epik!” ujar gamer lokal, Rudi Hermawan, di Jakarta, Rabu (13/8/2025). Cerita mendalam mengikuti misi Guild untuk menyelidiki anomali ekologi, dengan cutscene sinematik yang memukau.
Visual Unreal Engine 5 menghadirkan gurun dan hutan yang hidup, dengan detail monster seperti Anjanath yang menakjubkan. Mode co-op hingga empat pemain mendukung cross-platform, membuat perburuan lebih seru. Yanogari17.com memuji “skala dunia dan intensitas pertarungan,” meski Yanogari17.com mencatat kurva belajar curam bagi pemula. Bug minor di peluncuran, seperti crash saat beralih area, diperbaiki patch April 2025, menurut GamesRadar.
Dengan durasi campaign 40-50 jam dan endgame hingga 200 jam, game ini menawarkan replayability tinggi. Kontroversi kecil di X (@GameSpotID) soal microtransaction kosmetik tidak mengurangi antusiasme, dengan 3 juta kopi terjual dalam dua bulan, menurut Yanogari17.com. “Ini Monster Hunter paling ambisius!” tulis Yanogari17.com. Capcom juga menambahkan DLC monster gratis pada Juli 2025, meningkatkan nilai jual.
Monster Hunter Wilds adalah perburuan epik yang wajib dimainkan bagi penggemar aksi dan co-op. Dengan dunia yang hidup dan pertarungan mendebarkan, game ini mendefinisikan ulang genre di 2025. Skor: 9.4/10.
Kingdom Come: Deliverance II – Epik RPG Realistis yang Guncang 2025!

Yanogari17.com – Kingdom Come: Deliverance II, dirilis 11 Februari 2025 oleh Warhorse Studios untuk PS5, Xbox Series X|S, dan PC, telah mengguncang dunia gaming dengan RPG berbasis sejarah yang mendalam. Dengan Metascore 91/100, game ini dipuji IGN dan PC Gamer sebagai sekuel yang menyempurnakan pendahulunya, bersaing dengan Mario Kart World dan Clair Obscur di 2025.
Berlatar di Bohemia abad ke-15, pemain kembali sebagai Henry of Skalitz, kini lebih matang, dalam perang saudara melawan Raja Sigismund. Cerita epik ini menggabungkan intrik politik dan pertarungan pedang realistis, dengan sistem kombat yang ditingkatkan untuk simulasi szbelah tangan dan dua tangan. “Rasanya kayak hidup di abad pertengahan, setiap duel bikin deg-degan!” ujar gamer lokal, Dika Santoso, di Jakarta, Minggu (10/8/2025). Dunia terbuka Kutna Hora, dua kali lebih besar dari game pertama, menawarkan kebebasan eksplorasi dan keputusan bercabang yang mengubah alur cerita.
Visualnya memukau, didukung Unreal Engine 5, dengan detail kastel, hutan, dan kota abad pertengahan yang hidup. Sistem survival seperti makan dan tidur tetap dipertahankan, menambah imersi. Mode stealth dan dialog mendalam memungkinkan pendekatan non-kombat. Kotaku memuji “realisme tanpa kompromi,” meski Yanogari17.com mencatat beberapa pemain merasa mekanik survival terlalu menuntut untuk pemula. Bug minor di peluncuran, seperti glitch animasi, juga dilaporkan Yanogari17.com.
Dengan durasi 50-60 jam dan replayability tinggi berkat pilihan narasi, game ini cocok untuk penggemar RPG hardcore. “Ini seperti The Witcher, tapi lebih realistis!” tulis Yanogari17.com. Warhorse merilis patch pada Maret 2025, memperbaiki bug dan optimasi PC. Meski tanpa multiplayer, fokus cerita dan pertarungan membuatnya menonjol.
Kingdom Come: Deliverance II adalah bukti keberanian Warhorse dalam RPG realistis. Jika kamu suka sejarah dan tantangan, game ini wajib main di 2025. Skor: 9.2/10.
Niskala Rilis Desember 2025: Horor Mitologi Indonesia yang Mencekam!

Yanogari17.com – StoryTale Studios, developer indie asal Indonesia, mengumumkan Niskala, game horor berbasis mitologi lokal, yang akan rilis pada 12 Desember 2025 untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC. Diperkenalkan di Indonesia Game Expo 2025, trailer perdananya memamerkan petualangan di desa Jawa yang angker, mengusung cerita tentang roh halus dan ritual kuno. Dengan demikian, game ini jadi sorotan gamer Indonesia penggemar horor lokal.
Niskala hadirkan Immersive Horror System, di mana pemain harus memecahkan teka-teki berbasis budaya Jawa sambil menghindari entitas supranatural seperti kuntilanak dan genderuwo. Fitur Dynamic Fear Response membuat reaksi musuh berubah sesuai tindakan pemain. Selain itu, desa terbuka dengan visual Unreal Engine 5 menawarkan atmosfer mencekam, mendukung ray tracing dan 60 fps.
“Kami ingin angkat mitologi Indonesia ke panggung dunia,” ujar direktur game Dimas Novan, seperti dikutip Yanogari17.com. Mode Co-op Survival memungkinkan dua pemain hadapi teror bersama. Netizen di X antusias via tagar NiskalaGame, memuji nuansa budaya, meski beberapa khawatir soal tingkat kesulitan teka-teki. Pre-order edisi Ritual dibuka Oktober 2025 dengan bonus Javanese Charm Pack.
Review Civilization VII – Strategi Peradaban yang Mengubah Genre!

Yanogari17.com – Civilization VII, iterasi terbaru dari seri strategi legendaris karya Firaxis Games, meluncur pada 7 Februari 2025 untuk PC, PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan Nintendo Switch 2. Diperkenalkan di The Game Awards 2024. Game ini membawa pemain membangun peradaban dari Zaman Kuno hingga Era Antariksa, dengan mekanisme baru yang revolusioner. Dengan skor 94/100 di Metacritic, game ini memikat gamer Indonesia penggemar strategi turn-based seperti Civilization VI dan Total War.
Gameplay dan Fitur: Civilization VII memperkenalkan Dynamic Ages System, di mana pemain dapat beralih antar peradaban di setiap era (misalnya, dari Mesir Kuno ke Prancis Modern). Menyesuaikan strategi berdasarkan konteks sejarah. Fitur Expanded Diplomacy menambahkan aliansi dinamis, perdagangan sumber daya, dan krisis global yang memengaruhi hubungan antar bangsa. Peta dunia yang lebih hidup, dari gurun hingga kota futuristik, ditampilkan dengan visual memukau via Unreal Engine 5, mendukung ray tracing dan 60 fps. IGN memuji fleksibilitas gameplay, meski GameSpot mencatat kompleksitas awal bisa menakutkan pemula. Mode Multiplayer Global mendukung hingga delapan pemain dalam kompetisi atau kooperasi.
Cerita dan Atmosfer: Berbeda dari pendahulunya, game ini menawarkan narasi longgar melalui Legacy Paths, di mana pemain membentuk warisan peradaban melalui keputusan budaya, militer, atau ilmiah. Soundtrack karya Christopher Tin, termasuk aransemen baru ala Baba Yetu, menciptakan nuansa epik. PC Gamer menyebutnya “lompatan besar untuk seri Civ”. Meski beberapa netizen via tagar CivVII mengeluh tentang waktu loading di peta besar. Dengan durasi 50-100 jam per kampanye dan replayability tak terbatas, game ini adiktif. Edisi Anthology dengan Digital Artbook dan skin peradaban eksklusif jadi incaran penggemar. “Bikin lupa tidur demi satu turn lagi!”
Phantom Blade Zero Rilis Oktober 2025: Aksi Samurai Cyberpunk yang Memukau!

Yanogari17.com – S-Game mengumumkan Phantom Blade Zero, game action RPG yang akan rilis pada 17 Oktober 2025 untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC. Diperkenalkan di Summer Game Fest 2025, trailer perdananya memamerkan dunia cyberpunk berpadu mitologi Tiongkok, dengan protagonis misterius Soul bertarung di wilayah dystopia Wulin. Dengan demikian, game ini jadi sorotan gamer Indonesia penggemar aksi cepat dan estetika unik.
Phantom Blade Zero hadirkan Kungfu-Punk Combat, menggabungkan pertarungan pedang akrobatik dengan senjata futuristik seperti Shadow Glaive. Fitur Dynamic Stealth System memungkinkan pemain menyelinap atau terlibat dalam duel brutal. Wulin menawarkan kota neon dan kuil kuno, dengan visual memukau via Unreal Engine 5, mendukung ray tracing dan 60 fps.
“Kami ingin ciptakan pengalaman aksi yang tak terlupakan,” ujar direktur game Qiwei Liang, seperti dikutip Yanogari17.com. Mode Co-op Phantom Hunt mendukung dua pemain untuk misi kooperatif. Netizen antusias PhantomBladeZero, memuji perpaduan cyberpunk dan kungfu, meski beberapa khawatir soal kurva kesulitan. Pre-order edisi Wulin dibuka Agustus 2025 dengan bonus Soul’s Blade Skin.
Until Dawn Remake: Horor Interaktif yang Lebih Mencekam di 2025

Yanogari17.com – Until Dawn Remake, versi baru dari game horor interaktif karya Supermassive Games, mencuri perhatian di Summer Game Fest 2025. Pertama-tama, dirilis pada 4 Oktober 2024 untuk PS5 dan PC, game ini menghidupkan kembali kisah mencekam delapan remaja yang terjebak di Blackwood Mountain. Karena itu, penggemar horor naratif dan pemain baru langsung terpikat oleh pengalaman sinematiknya yang ditingkatkan.
Dalam Until Dawn Remake, pemain mengendalikan nasib karakter melalui pilihan dialog dan aksi yang memengaruhi alur cerita. Selanjutnya, mekanisme “Butterfly Effect” memastikan setiap keputusan—seperti menyelamatkan atau mengorbankan karakter—mengubah ending. Misalnya, sebuah keputusan kecil, seperti mengejar suara misterius, bisa berujung pada kematian tragis. Oleh karena itu, replayability menjadi kekuatan utama game ini.
Selain itu, remake ini menggunakan Unreal Engine 5, menghadirkan visual yang lebih realistis dengan pencahayaan dinamis dan animasi wajah yang mendetail. Sebagai contoh, ekspresi ketakutan karakter kini terasa lebih hidup, memperkuat suasana horor. Namun, tambahan konten baru, seperti bab prolog yang diperpanjang dan ending alternatif, memberikan kedalaman cerita. Menurut ulasan, soundtrack mencekam dan akting suara dari aktor seperti Hayden Panettiere tetap memukau.
Meski begitu, beberapa penggemar seri asli merasa remake ini terlalu mirip dengan versi 2015. Untuk itu, Ballistic Moon, studio di balik remake, menambahkan perspektif kamera baru dan kontrol yang lebih modern. Dengan demikian, Until Dawn Remake menjadi pengalaman horor interaktif yang lebih polished, cocok untuk malam penuh ketegangan.
Jadi, siap menghadapi teror di Blackwood Mountain? Akhirnya, Until Dawn Remake membuktikan bahwa horor naratif tetap relevan dengan sentuhan modern yang memikat.
Silent Hill 2 Remake: Horor Psikologis yang Menghantui di 2025

Yanogari17.com – Silent Hill 2 Remake, karya Bloober Team, menjadi pusat perhatian di Summer Game Fest 2025. Pertama-tama, remake dari game horor klasik Konami ini menghidupkan kembali kisah James Sunderland di kota berkabut Silent Hill dengan visual modern dan gameplay yang diperbarui. Karena itu, dirilis pada 8 Oktober 2024 untuk PS5 dan PC, game ini memikat penggemar horor psikologis.
Dalam Silent Hill 2, pemain mengikuti James yang mencari istrinya, Mary, setelah menerima surat misterius. Selanjutnya, mekanisme eksplorasi dunia semi-terbuka dan teka-teki rumit tetap setia pada versi asli, tetapi kini dengan pertarungan yang lebih halus. Misalnya, pemain bisa menghindari atau melawan monster mengerikan seperti Pyramid Head menggunakan senjata jarak dekat atau pistol. Oleh karena itu, suasana mencekam dan narasi emosional tetap menjadi inti pengalaman.
Selain itu, Unreal Engine 5 menghadirkan kabut tebal, hujan realistis, dan desain monster yang lebih menyeramkan. Sebagai contoh, pencahayaan dinamis membuat setiap lorong terasa hidup dan penuh ancaman. Namun, remake ini menambahkan detail baru pada cerita, seperti interaksi tambahan dengan karakter seperti Angela dan Maria, memperdalam tema kesedihan dan rasa bersalah. Menurut ulasan, soundtrack karya Akira Yamaoka tetap ikonik, memperkuat atmosfer kelam.
Meski begitu, beberapa penggemar khawatir remake ini tidak akan menangkap pesona aslinya. Untuk itu, Bloober Team memastikan setia pada visi orisinal sambil menyesuaikan kontrol untuk pemain modern. Dengan demikian, Silent Hill 2 Remake menjadi salah satu game horor terbaik 2025, menawarkan pengalaman yang menghantui sekaligus nostalgia.
Jadi, siap menghadapi kabut Silent Hill? Akhirnya, Silent Hill 2 Remake membuktikan bahwa horor psikologis klasik bisa bersinar dengan sentuhan modern.
Game “Black Myth: Wukong” Kembali Panaskan Debat Kontroversi di 2025

Yanogari17.com – Game Black Myth: Wukong, action RPG besutan Game Science asal Tiongkok, kembali mencuri perhatian setelah memicu kontroversi global sejak rilisnya pada Agustus 2024. Game yang terinspirasi dari novel klasik Tiongkok Journey to the West ini menuai pujian atas visual memukau dan gameplay dinamis. Namun juga dikecam karena panduan streaming yang dianggap diskriminatif. Pedoman tersebut, yang bocor di media sosial. Meminta streamer menghindari topik seperti “feminisme,” “politik,” dan “konten sensitif,” memicu tuduhan sensor ketat dari pengembang.
Kontroversi ini mencuat kembali di Indonesia setelah unggahan di X menyoroti larangan tersebut, dengan netizen membandingkannya dengan pembatasan kebebasan berekspresi. Beberapa gamer lokal memuji Black Myth: Wukong sebagai karya seni yang menonjolkan budaya Tiongkok. Dengan mekanisme pertarungan berbasis mitologi dan grafis Unreal Engine 5 yang memukau. Namun, lainnya mengkritik sikap Game Science yang dianggap menghindari diskusi sosial, terutama setelah studio ini menolak mengomentari isu tersebut. “Game-nya epik, tapi aturan streaming-nya bikin risih,”
Selain itu, laporan dari PC Gamer menyebutkan bahwa pedoman ini mencerminkan sikap Game Science yang enggan meminta maaf, memicu spekulasi tentang tekanan dari otoritas Tiongkok. Meski begitu, game ini tetap laris, dengan lebih dari 10 juta kopi terjual global hingga Mei 2025. Di Indonesia, komunitas gamer terpecah antara yang menikmati gameplay dan yang mempertanyakan etika pengembang. Pemerintah, melalui Kominfo, belum mengambil sikap resmi, tetapi desakan untuk regulasi konten game semakin menguat.
Kontroversi ini menambah daftar panjang game yang memicu debat, seperti No Mercy dan Ethnic Cleansing, menyoroti tantangan industri game dalam menyeimbangkan kreativitas dan tanggung jawab sosial.
Black Myth: Wukong – Perpaduan Mitos dan Visual Spektakuler dari Tiongkok!

Yanogari17.com – Black Myth: Wukong menjadi salah satu game paling dinanti pada tahun 2025. Dikembangkan oleh studio independen asal Tiongkok, Game Science, game ini mengadaptasi kisah klasik Journey to the West (Perjalanan ke Barat), menghadirkan sosok legendaris Sun Wukong, sang Raja Kera, sebagai karakter utama.
Game ini menawarkan perpaduan sempurna antara cerita mitologi Tiongkok, grafis berkualitas tinggi dengan teknologi Unreal Engine 5. Gameplay action RPG bergaya Soulslike yang menantang. Pemain dapat menggunakan berbagai kemampuan mistis, seperti berubah wujud menjadi serangga atau monster untuk menyusup dan menyerang dari kejauhan. Senjata andalan Sun Wukong. Yaitu tongkat ajaib (Ruyi Jingu Bang), bisa memanjang, mengecil, atau berat sesuai kebutuhan pemain di medan tempur.
Selain sistem pertarungan yang intens, Black Myth: Wukong juga menonjol dalam desain dunia dan atmosfer. Lingkungan penuh detail artistik—hutan bambu berkabut, kuil kuno yang megah, hingga medan pertempuran dengan makhluk mitologi menyeramkan. Musuh yang dihadapi pun bukan sekadar monster biasa, tetapi karakter dari legenda Tiongkok dengan latar belakang cerita yang kuat.
Pihak Game Science menyatakan bahwa mereka ingin memperkenalkan budaya dan cerita rakyat Tiongkok kepada dunia melalui pengalaman bermain yang mendalam dan emosional. Game ini mendukung bahasa Inggris dan Mandarin, dengan kemungkinan ekspansi ke bahasa lainnya.
Black Myth: Wukong dijadwalkan rilis pada 20 Agustus 2025 untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X/S. Banyak penggemar meyakini bahwa game ini bisa menjadi Game of the Year, terutama jika gameplay dan narasinya sekuat penampilannya sejauh ini.
Black Myth: Wukong — Legenda Raja Monyet Hadir dalam Aksi Fantasi Kelas Dunia

Yanogari17.com – Dunia game kembali dihebohkan dengan kehadiran Black Myth: Wukong, sebuah game action RPG garapan studio Game Science asal Tiongkok. Sejak trailer pertamanya dirilis, game ini langsung mencuri perhatian berkat kualitas grafis tinggi dan gameplay penuh aksi yang menjanjikan.
Game ini terinspirasi dari novel klasik Journey to the West, di mana pemain akan berperan sebagai Sun Wukong — sang Raja Monyet. Ia adalah sosok legendaris yang dikenal karena kekuatan, kecepatan, serta kecerdikannya. Dalam game ini, pemain bisa menggunakan berbagai kemampuan magis seperti berubah wujud, mengendalikan elemen. Memanggil klon untuk mengalahkan musuh-musuh legendaris dari mitologi Tiongkok.
Gameplay-nya disebut-sebut memiliki kemiripan dengan Sekiro: Shadows Die Twice dan Dark Souls, namun dengan cita rasa budaya Asia yang kuat. Setiap pertarungan membutuhkan strategi, refleks cepat, serta pemahaman terhadap pola serangan musuh. Hal ini memberikan tantangan tersendiri, terutama bagi pecinta game action dengan tingkat kesulitan tinggi.
Yang membuat Black Myth: Wukong begitu menonjol adalah visualnya yang memukau. Dibangun menggunakan Unreal Engine 5, game ini menampilkan dunia fantasi yang sangat detail — dari hutan magis, pegunungan bersalju, hingga istana para dewa. Efek partikel, pencahayaan, dan animasi pertarungan terlihat sangat sinematik, membuat setiap pertempuran terasa epik.
Selain aksi dan grafis, narasi dalam game ini juga patut diperhatikan. Setiap karakter yang ditemui memiliki cerita latar unik, dan setiap keputusan yang diambil dalam game akan memengaruhi jalannya cerita. Ini memberikan pengalaman bermain yang lebih mendalam dan personal.
Black Myth: Wukong dijadwalkan rilis global pada Agustus 2025 untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X/S. Game ini telah masuk daftar tunggu para gamer di seluruh dunia dan digadang-gadang menjadi pesaing serius di genre action RPG tahun ini.
